Senin, 09 Juni 2008

Brosur Organik

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR DAN BAHAN ORGANIK
DALAM PEMBIAKAN ORGANISME LOKAL (MOL)
SEBAGAI RAGI KOMPOS DAN PUPUK CAIR
SERTA KEBUTUHAN USAHATANI LAINNYA

Secara sederhana ada tiga bahan utama penting yang harus digunakan dalam proses fermentasi dalam pembiakan mol.

I. BAHAN-BAHAN UNTUK FERMENTASI

A. Bahan Cair
Tabel 1. Bahan Cair dilihat dari jenisnya dan lama fermentasi

Jenis A (10-15 hari) Jenis B (15-21 hari) Jenis C (> 21 hari)
1. Air cucian beras 1. Air kelapa 1. Urine kambing
2. Air rebusan kedelai 2. Urine kelinci 2. Urine sapi
3. Sari buah 3. Air jernih (sumur) 3. Urine domba
4. Susu hewani 4. dll 4. Darah

Selain bahan-bahan di atas dapat juga digunakan bahan cair organic lainnya. Untuk mengetahui jenis bahan dan lama fermentasi cukup dengan mengetahui ketajaman baunya. Jika baunya menyengat maka bahan itu dalam proses fermentasi akan memerlukan waktu yang lebih panjang.

B. Bahan Padat atau serat

Table 2. Bahan padat atau serat dilihat dari jenisnya dan lama fermentasi

Jenis A (1-15 hari) Jenis B (15-21 hari) Jenis C (> 21 hari)
1. Buah yang manis 1. Sabut kelapa 1. Tulang
2. Ares pisang 2. Empon-empon 2. Keong mas
3. Dedaunan 3. Kotoran sapi 3. Rumen
4. Sekam kopi 4. Kotoran ayam 4. Kotoran kambing
5. Bunga 5. Bulu 5. Ikan atau daging

Untuk memperoleh hasil fermentasi dengan kandungan nutrisi yang baik, maka perlu dibutuhkan bahan yang benar-benar memiliki kandungan gizi yang baik atau dari bahan-bahan yang meliki zat-zat tumbuh.

C. Bahan makanan Mikro organisme

1. Gula merah
2. Air tebu
3. Air bahan pembuatan gula
4. Bekatul



II. ALAT-ALAT

A. Wadah (ember plastic, drum plastik atau bak plastik)
B. Penutup (plastic, kain, kertas atau daun)
C. Tali pengikat

III. CARA PEMBIAKAN ATAU PROSES FERMENTASI


Contoh pembiakan :
Bahan
1. Air cucian beras
2. Jambu
3. Gula merah

Komposisi bahan untuk pembuatan 5 liter
a. Bahan Cair 5 liter
b. Bahan padat atau serat 5 kg
c. Bahan makanan mikro organisme (gula merah 1 butir)

Komposisi bahan tidak harus seperti pada contoh di atas, tetapi dapat dilakukan dengan perbandingan yang berbeda, bisa lebih banyak bahan cairnya atau lebih banyak bahan padat seratnya.

1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan bahan cair kedalam wadah
3. Bahan padat atau serat dicacak atau dihancurkan, kemudian masukkan dalam wadah
4. Tambahkan gula merah yang telah dihancurkan
5. Aduk campuran bahan dalam wadah hingga homogen
6. Tutup wadah dan ditali rapat
7. Simpan di tempat yang sejuk dan kering
8. Lakukan pengadukan setiap 1-3 hari sekali (tergantung bahan)

Catatan penting
1. Perpaduan bahan fermentasi
a) Dari semua bahan cair dapat dipadukan dengan semua bahan padat atau serat jenis apapun (misal; bahan cair jenis A dengan bahan padat atau serat jenis C)
b) Pada proses fermentasi sangat baik penggunaan bahan cair atau bahan padat serat lebih dari satu jenis
2. Waktu pengadukan
a) 2 hari satu kali hanya untuk bahan jenis A
b) 3 hari sekali jika ada bahan jenis B baik bahan cair ataupun bahan padat atau serat
c) 4 hari sekali jika ada jenis bahan C baik bahan cair ataupun bahan padat atau serat
d) Contoh bahan cair A dengan bahan padat atau serat C, maka pengadukannya 4 hari sekali)




3. Lama fermentasi
Lama proses fementasi mengikut pada jenis bahan cair atau bahan padat atau serat yang waktunya paling lama (misal; bahan cair A denngan bahan padat atau serat C, maka lama proses fermentasi > dari 21 hari. Lihat tabel. 1dan 2.)

IV. PEMANFAATAN HASIL FERMENTASI ATAU MOL

Mol hasil fermentasi ini dapat digunakan sebagai :
1. pupuk cair
2. stater dalam pembuatan kompos
3. campuran minuman atau pakan ternak
4. campuran pakan ikan
5. pestisida nabati
6. penguras wc
7. penghilang bau pada kotoran ternak
8. zat perangsang tumbuh


Cara penggunaan atau aplikasi

1. Sebagai pupuk cair
a) Untuk sayuran dan tanaman hias ¼ liter mol dicampur dengan 10 liter air. Aplikasinya dapat disiramkan ke akar tanaman atau disemprotkan ke daun mulai dari 7 hari setelah tanam..
b) Untuk tanaman pangan 1 liter mol dicampur dengan 10 liter air. Aplikasinya dapat disemprotkan ke tanaman mulai dari umur 7 hari setelah tanam.
c) Untuk tanaman perkebunan 1 liter mol dicampur dengan 10 liter air. Aplikasinya dapat disemprotkan langsung ketanaman.

2. Starter kompos
Penggunaan mol dalam pembuatan kompos, 5 liter mol dapat dipakai untuk membuat 1 ton bahan baku kompos. Untuk mendapatkan hasil kompos yang maksimal dan bernutrisi tinggi, maka mol yang diberikan harus lebih banyak.

3. Campuran minuman atau pakan ternak
a) Untuk campuran pada pakan, dapat diberikan ¼ liter untuk pakan 5 kg
b) Untuk campuran air minum dapat diberikan ¼ liter untuk 10-15 liter air

4. Campuran pakan ikan
Untuk campuran pakan ikan dapat diberikan ¼ liter untuk campuran 1-5 kg pakan.

5. Pestisida nabati
Mol yang mengandung pestisida nabati biasanya mol yang terbuat dari urine hewan dan kotoran hewan. Pemberiannya dapat selagigus dengan aplikasi untuk pupuk cair.





6. Penguras wc
Jika ingin digunakan sebagai penguras wc maka 5 liter mol digunakan untuk satu lubang wc dengan ukuran penampungan 2 m2. dengan cara memasukkan mol kedalam wc pada malam hari. Selama pemberian mol ke dalam lubang wc diharapkan tidak ada aktivitas minimal 1 hari, apalgi penggunaan diterjen.

7. Penghilang bau kotoran pada ternak
Penggunaan mol untuk penghilang bau dapat digunakan dengan cara mencampur ¼-½ liter mol dengan 10 liter air. Aplikasinya dapat disemprotkan atau dipercikkan ke kotoran. Selain menghilangkan bau tidak sedap, kotoran akan mudah hancur dan terurai.

8. Zat perangsang tumbuh
Mol yang mengandung zat perangsang tumbuh hanya terdapat pada bahan-bahan tertentu denga bahan cair yang digunakan adalah air kelapa. Cara aplikasinya sama dengan penggunaan mol sebagi pupuk cair.


V. PENYIMPANAN

Hasil dari fermentasi agar dapat bertahan lama perlu dilakukan penyimpanan dengan cara memasukkan kedalam botol, drigen atau wadah lainnya yang dapat ditutup dengan rapat. Pada saat penyipanan ini perlu juga dilakukan pengadukan dengan selang waktu 1-2 bulan sekali supaya tidak terjadi penyumpatan gas dalam wadah atau pembusukan.























Gambar 1. Proses pembuatan mol oleh kelompok tani Muncul Tani Jaya